Mobil Abian mulai memelan saat telah memasuki pekarangan rumah Regan. Lelaki yang tengah mengemudi itu terus memandang kearah ke tiga sahabatnya yang sudah lebih dulu sampai di sana.
Setelah merasa mobilnya telah terparkir sebagaimana mestinya, lelaki itu mulai mematikan mesin mobilnya. Abian pun turun dengan raut yang tak tampak seperti biasa mendekat kearah para sahabat yang telah menunggunya.
"Gimana?" tanya Rizky saat maniknya melihat Abian yang sudah hadir diantara mereka. Tampak di belakangnya, Regan pun mulai menyusul untuk mendekat kearah mereka.
"Kayaknya Keana ada di rumah Bastian," jawab Abian dengan nada rendahnya. Tatapannya terlihat berbeda. Abian seolah kehilangan jati dirinya.
"Dan lo tinggalin dia gitu aja?" tanya Rizky kembali membuka suara. NAmun sekarang, nada bicara yang ia gunakan telah naik satu oktaf lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Tatapannya terlihat marah pada Abian, sahabatnya.
