"Pagi Abian!" sapa Sarah saat maniknya menemukan Abian yang baru saja keluar dari kamar Keana. Sebuah senyum pun telah merekah pada sang putra yang masih berwajah bantal.
Namun kening wanita itu seketika mengernyit saat menyadari Abian menghiraukan. Lelaki itu bahkan langsung masuk ke dalam kamarnya dengan wajah yang amat masam.
"Kenapa dia?" tanya Sarah pada dirinya. Wanita itu amat bingung dengan perubahan sikap Abian yang tampak murka. Apakah ia baru saja bertengkar dengan Keana?
Tak ingin berpikir lebih jauh lagi, akhirnya Sarah memutuskan untuk melanjutkan langkah menuju kamar Keana. Senyuman pun kembali menghiasi bibir merah Sarah di sana. Sungguh, wanita itu tampak amat senang saat mengunjungi sang gadis kecil di dalam kamarnya.
Tok! Tok! Tok!
"Keana? Udah bangun, belum? Mama masuk, ya!" ucap Sarah dari luar pintu kamar Keana. Tangan wanita itu pun mulai bergerak untuk membuka pintu kamar putrinya.