Mampus! Umpat Regan sembari membelalakkan mata di sana. Lelaki itu amat terkejut saat menemukan Vanya yang sudah berada di ambang pintu rumah sembai tersenyum dengan amat lebarnya. Bagaimana ia bisa lupa kalau ia telah membuat janji dengan Vanya saat berada di kantin sekolah. Bodohnya!
Kaki Regan seketika berlari untuk menemui Vanya yang berada tak jauh dari posisinya. Lelaki itu pun sontak mengembangkn sebuah senyum yang amat tampak gagu jika orang memandangnya.
"Oh, iya! Silahkan masuk!" ucap Regan dengan menggaruk tengkuk yang gatal. Tangannya pun telh menunjuk ke dalam ruang tamunya yang amat lebar.
"Regan, lo kenapa?" tanya Vanya sembari menaruh perhatian penuh pada wajah sang lelaki yang memang telah banyak luka memar di sana.
Tampak pula jika gadis itu sangat khawatir saat melihat wajah Regan.