"Kalian bisa diem, nggak?" tanya Keana dengan nada dinginnya. Maniknya pun telah menatap kearah Abian dan juga Regan yang tengah duduk di depannya.
Dan seketika itu juga, dua orang yang sedang berdebat itu tiba-tiba diam. Arah pandang mereka tertuju pada Keana dengan keheranan. Namun itu hanya berlaku beberapa detik saja untuk Abian, karena lelaki itu sudah tahu dengan jelas apa yang membuat Keana marah walau hanya sekedar ucapan.
Mata Abian seketika teralihkan pada piring Keana yang telah habis makanannya. Lelaki itu pun juga tengah menunggu sang gadis yang sedang minum segelas jus yang baru saja diantarkan seorang penjual ke meja mereka.
"Udah?" tanya Abian dengan seulas senyumnya.
Keana, gadis itu hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan sang kakak yang entah mengapa menatap amat lekat kearahnya.