"Lo ngapain?" tanya Abian saat melihat tubuh Keana yang telah berjongkok di depann serpihan beling di sana. Manik lelaki itu langsung menatap waspada karena takut Keana akan terluka.
"Lagi bersihin sisa pecahan piring tadi," jawab Keana dengan nada yang teramat santai pada kakaknya. tubuhnya bahkan tak bergerak sedikit pun untuk menatap Abian yang sedang bertanya..
"Nggak usah Keana! Biar pelayan aja yang bersihin!" ucap Abian dengan nada memerintahnya. Maniknya bahkan telah menatap dengan amat nyalang pada sang adik yang memunggunginya.
"Nggak usah, biar aku aja! Ini kan aku yang pecahin piringnya! Seumpama pelayan yang bersihin kalau mereka kenapa- napa gimana?" ucap Keana masih dengan nada yang sama. Begitu santai seolah ia tak mengerti kekhawatiran Abian terhadapanya sebesar apa.
Dan yah, Keana terlalu menjadi gadis yang murah hati di sana. Ucapannya bak seorang yang amat memikirkan nasib orang lain yang bahkan tak ada hubungannya dengan dia.