Gadis itu terus menatap dua orang yang duduk di salah satu bangku taman itu dengan mata memelasnya. Sungguh, hati gadis itu terasa amat hancur saat berdiri di depan gerbang tamma sekolahnya.
Keana, gadis itu sendiri di sana. Ia tak pernah merasa kesepian seperti ini sebelumnya. Jika saja mereka memang benar- benar aka bersama, apa yang akan terjadi pada dirinya? Apa yang harus Keana lakukan untuk mengobati luka dalam hatinya?
Keana langsung melangkahkan kaki untuk pergi dari sana. Helaan napas yang amat berat pun terdengar dari Keana. Gadis itu tampak sangat lelah walau ia hanya beberapa menit saja.
"Keana?" panggilan seseorang berhasil mengundang perhatian Keana di sana. Gadis yang sebelumnya hanyal memasang wajah datar itu pun kini telah mengukir senyum manisnya. Maniknya kini telah menatap intens pada Rizky, sahabat kakaknya.
