"Kamu pernah mikir buat kabur, nggak?" tanya Keana dengan begitu tiba- tiba. Gadis itu menatap nanar pada langit- langit kamar. Napasnya pun terdengar amat gelisah karena dihirup dalam- dalam.
Mendengar pertanyaan Keana, Abian langsung membelalakkan mata. Bibirnya pun langsung menganga saat mendengar pertanyaan yang amat mengejutkan dirinya.
Namun itu hanya terjadi beberapa detik saja. Karena setelahnya, Abian langsung bersikap biasa. Otaknya mulai memahami apa yang sedang di pikirkan Keana. Ternyata, diamnya Keana adalah cara gadis itu untuk menyembunyikan luka yang dirasakannya.
Abian kembali mengarahkan pandangan ke atap kamar Keana. Maniknya menatap dengan serius karena isi pikirannya.
"Pernah. Sering malah! Tapi gue nggak bisa," ucap Abian dengan nada tenangnya. Lelaki itu merasa beban yang dirasakan Keana juga ia rasakan pula.