Genta menarik tangan Ariska dengan eratnya. Lelaki itu menyeret Ariska untuk keluar dari kerumunan orang di kantin sana. Tatapan Genta amat tajam pada jalanan di depannya. Mengabaikan seorang gadis yang sedari tadi meronta- ronta meminta dilepaskan tangannya.
Langkah Genta terus mengayun menuju ke rooftop sekolah. Lelaki itu mengambil langkah besar yang membuat Ariska harus sedikit berlari karena seretannya.
"Ish! Apaan, sih?" tanya Ariska setelah mereka berdua sampai disana. Tangan gadis itu pun langsung menghempaskan tangan Genta dengan kasar.
"Elo yang apa- apaan! Kenapa tadi tiba- tiba lo dateng dan main tampar? Lo mau masalah lo sama Gladys nambah panjang?" cerca Genta dengan rentetan pertanyaan darinya. Manik lelaki itu menatap tajam pada Ariska di depannya.
Kini tangan Genta telah terangkat untuk memegangi bahu gadis di depannya. Raut Genta terlihat sangat khawatir saat mengetahui apa yang baru saja dilakukan gadis incarannya.