Kriing!
Bunyi bel menggema ke seantero sekolah. Kegiatan belajar mengajar pun dimulai seperti biasa. Ada guru yang menjelaskan dengan siswa yang duduk seraya mencatat apa yang tertera di papan.
Semua terlihat normal. Tak ada satu pun murid yang bercanda atau pun mengacuhkan guru di depan. Mereka semua tengah fokus dengan pembelajaran. Tak terkecuali Regan.
Lelaki yang duduk di bangku paling belakang itu hanya diam sambil mendengarkan. Tangannya pun terangkat untuk menopang dagu dengan satu tangan. Sungguh membosankan.
Regan, lelaki itu duduk sendirian di bangku paling belakang. Bukan lelaki itu tak memiliki teman, namun dalam keadaan tertentu memang lebih nyaman untuk duduk sendirian. Saat akan tidur misalkan. Sungguh menyenangkan.
Tubuh Regan memang sedari menghadap kearah papan namun tatapan mata Regan selalu melirik kearah yang berlawanan.