"Kenapa Regan?" tanya Keana dengan tatapan bingung. Arah pandangannya pun terus tertuju pada pintu yang sudah tertutup itu.
"Nggak tau, tapi baguslah kalau dia udah pergi!" ucap Abian menyahuti perkataan Keana dengan santainya. Langkahnya mengayun untuk kembali duduk di sebuah sofa yang sedikit jauh dari ranjang Keana.
"Aneh banget," ucap Keana dengan lirihnya. Suaranya pun sangat kecil hingga hanya dirinyalah yang dapat mendengar.
Suasana kamar kembali hening dengan cepatnya. Hanya terdengar suara televisi yang menampilkan sinetron favorit Keana. Tak ada sedikit pun percakapan yang terjadi antara Abian dan Keana.
Canggung kembali melanda. Yah, inilah hal yang paling Abian tak suka. Mengapa jika dirinya berada di sekitar Keana, mulutnya seolah terkunci dengan cepatnya. Abian yang biasanya pandai membuka pembicaraan kini hanya bisa duduk diam.