"Makan aja tuh! Sampai puas!" hardik Abian sambil melemparkan kantong plastik kearah Regan. Manik lelaki itu menatap sebal pada Regan dengan tak tahu dirinya makan dengan tenang.
Ingin sekali Abian menghajarnya habis- habisan. Ingin pula ia mendorong Regan untuk tenggelam di palung yang paling dalam. Beruntung sekali ada Keana yang terus mengawasi mereka dengan mata elang. Jadi Abian tak akan berani macam- macam.
"Lo nggak mau makan?" tanya Abian menatap dengan penuh harap pada Keana yang hanya diam memandang. Lelaki itu bahkan sangat memelas. Sungguh jauh berbeda dengan pandangan yang sebelumnya ia arahkan pada Regan.
Regan yang melihat ekspresi Abian mati- matian menahan tawa saat ia makan. Lelaki itu tak ingin jika Abian mengetahui jika tengah ia tertawakan. Dan yang lebih penting, Abian tak ingin tersedak karena terlalu banyak tawa.