Pesawat-pesawat di langit melayang berkali-kali, dan akhirnya, disertai perintah serangan udara untuk menjatuhkan amunisi, tempat bom di kabin perlahan terbuka.
Sebuah bom besar dijatuhkan ke kota yang sangat berkabut ini. Bom besar itu jatuh perlahan dari langit. Mata pilot membelalak ke langit, menatap bom besar itu. Dia tahu apa artinya ini, kota di bawah sana akan segera berubah menjadi api penyucian, dan semuanya akan hancur dalam sekejap
Dalam sekejap, waktu menjadi sangat lambat.
Bom itu menggelinding perlahan dan anggun di langit, awan di langit mengeras, dan kepakan sayap burung yang terbang di langit berangsur-angsur melemah, dan suara nafas manusia melambat. Hanya detak jantung dan nafas yang bisa didengar.
Bom itu semakin kecil dan semakin kecil dari bidang penglihatannya. Bom itu jatuh ke atas kota.
Setelah jatuh ke dalam kabut tebal di atas kota, kota itu akan menghilang dan tidak pernah terlihat lagi.
"Satu detik"
"Dua detik"
"Tiga detik."