Aku benar-benar mendengar suara langkah kaki yang samar-samar, seolah-olah seseorang sedang berlari ke arahku, aku nyaris tidak membuka mata, kedua kelopak mataku sepertinya telah terbakar oleh nyala api, satu bagian menempel di yang lain. Ketika aku membuka mata, di sana adalah perasaan lengket dan halus, seolah-olah kelopak mata aku telah terlepas dari wajahku, dan rasa sakitnya tak tertahankan.
Saat ini, penglihatanku kabur, dan aku hampir jatuh ke dalam ketidaksadaran.
Aku melihat dari jarak dekat melalui tirai api yang membara di depanku, dan memang ada sosok berlari ke arahku, sosok itu --- agak familiar, itu adalah anak laki-laki! Oh tidak ... Itu hanya monster, monster yang menyamar sebagai remaja, aku kecewa sebentar, jadi aku menghela nafas. Monster itu berlari ke arahku sambil memegang kapak.
Dia berlari menuju monster yang menangkapku ...
