Aku mencoba bertanya pada monster itu, berharap mendapatkan jawaban yang manusiawi darinya. Ini seperti aku sedang mencoba menguji robot kecerdasan buatan, mencoba menilai apakah dia memiliki emosi manusia di balik penampilannya yang dingin. Perasaan aneh ini membuat aku merasa bahwa apa yang aku lakukan sekarang tidak lain adalah menunjukkan emosi manusia. Dan pertanyaanku ini tak ada gunanya. Bagaimanapun juga, monster itu tidak lebih dari sekadar monster. Meskipun memiliki wajah manusia, dengan cara berpikir dan cara perilaku yang sangat mirip dengan manusia dalam hal tertentu, setiap kali berkenaan dengan inti masalahnya, tidaklah sulit untuk menemukan bahwa makhluk itu tidak terlihat seperti manusia. Dia memiliki naluri binatang buas dan monster yang ganas.
"Bisakah kamu mengubah wajahmu?" tanyaku pada monster itu.
"Kenapa?" Monster itu menoleh ke arahku dengan tatapan kosong dan dingin.