Monster kepala kuda itu masuk ke kamar Hendri. Monster ini tampak seperti monster versi dewasa yang mondar-mandir di dalam ruangan.
Aku berbaring tengkurap di bawah tempat tidur, dan aku benar-benar ketakutan. Jantungku berdebar kencang. Aku khawatir monster itu menyadari ada sesuatu yang salah dan tiba-tiba membungkuk dan menemukannya disini, karena dia sudah pernah melihatnya melakukan itu sebelumnya. Ketika memeriksa kamarnya sebelumnya, ia mencarinya ke setiap celah di kamarnya. Kalau kehati-hatian adalah kebiasaan monster ini, maka ia pasti akan memeriksa ruangan lagi. Kalau itu terjadi, dia sudah tamat.
"Jangan datang tiba-tiba ..." bisikku pelan. Aku menutup mulutku dengan tanganku, mencoba mencegah diriku membuat suara apa pun yang mengungkapkan posisiku.
"Hai ... whoo ... nya ..."
Ada suara yang dalam di ruangan itu, seperti suara dengusan monster. Aku bahkan bisa mendengarnya terengah-engah dan bernapas cepat.
"Rintik..."