Satu demi satu anjing gila bergegas keluar dari retakan seperti air pasang, dan bergegas menuju tikus besar itu, menggigit monster tikus besar dengan tekad bulat.
"Kaing——-- Kaiingg——"
Dengkingan itu terdengar semakin keras.
Tikus itu sudah kewalahan dan akan segera ditelan oleh semakin banyak anjing ganas seperti semut. Anjing-anjing gila itu menarget luka di tubuh tikus besar itu, menggigit lukanya sedikit demi sedikit. Mereka berusaha memperlebar luka berdarah itu dengan gigitan mereka.
Anak laki-laki itu mengambil pistol di tangannya dan berlari menuju tikus besar itu.
Semua orang mengerti bahwa kalau dia ingin memposisikan dan menandai monster tikus itu, sekarang adalah kesempatan terbaik. Kalau dia melewatkannya, dia mungkin tidak akan pernah punya kesempatan lagi.