Irabella Fayola Putri yang kerap di panggil Fayola itu adalah mahasiswi universitas ternama di Jakarta. gadis berambut panjang dan tinggi badan 175cm memiliki paras yang sangat cantik. Fayola lahir dan di besarkan di Jakarta namun, banyak yang bilang wajahnya seperti orang Turki dan itu bisa di bilang iya karena dia lahir dari orang tua keturunan Turki Utsmani jadi tak heran darah itu mengalir pada dirinya. Fayola juga terkenal sebagai seorang mahasiswi yang berprestasi tapi itu dulu sebelum dia memasuki dunia pacaran. dia adalah mahasiswi yang sangat pintar dan juga berprestasi tapi, setelah dia memiliki kekasih ternyata semua hanya memberi dampak buruk baginya. prestasinya menurun nilai-nilai hariannya pun juga sangat buruk bagaimana tidak setelah dia memasuki dunia pacaran dia kerap sering bolos jadi tak heran jika prestasinya menurun drastis.
"Eh Nis hari ini aku titip absen yah,"
"ya ampun Fay kamu mau bolos lagi?,"
"suttt Jangan banyak nanya!, aku ada urusan penting bye," pekiknya lalu pergi.
"mau sampai kapan anak itu bolos terus" ketusnya.
Sudah beberapa kali Fayola bolos kuliah hanya karena ingin bertemu dengan Alvino Mahesa kekasih hatinya saat ini. Alvino adalah cinta pertamanya, selama ini orang tuanya tak pernah mengijinkan Fayola untuk pacaran karena mereka takut hal itu akan menggangu masa kuliahnya. hingga pada akhirnya Fayola nekat diam-diam menjalin hubungan dengan Alvino. meski di usianya yang sekarang memang sudah wajar baginya memilih dan menjalani kehidupannya sendiri namun, sebagai orang tua mereka ingin melihat anaknya sukses sebelum dia memilih untuk memasuki dunia pacaran dan hal itu pun tak pernah di dengar oleh Fayola untuk kali ini, sampai dia nekat pacaran dengan Alvino.
"sayang kita mau ke mana sekarang?," ucap Alvino sambil mengalengkan tangannya ke pundak Fayola.
"gimana kalo kita ke tempat teman kamu yang suka belajar latihan musik?," sarannya.
"ide yang bagus, oke kita berangkat sekarang,"
setibanya di lokasi latihan band tiba-tiba handphone Fayola berbunyi dia mendapatkan panggilan masuk dari ibunya. seketika hari itu ibunya marah ketika mendapat kabar dari dosen bahwa Fayola bolos dan bukan kali ini saja bahkan sering Fayola bolos demi bertemu dengan Alvino. setelah bergaul dengan Alvino Fayola menjadi anak yang tidak baik dan sering membohongi orang tuanya. bagaimana tidak Alvino sudah di cap sebagai murid yang tidak teladan dan berprilaku buruk di kampus bahkan sering Alvino di skors karena ulahnya yang berbuat semaunya sendiri.
"Fayola ibu mau nanya kamu di mana!?, sama siapa!?, dan kenapa kamu gak masuk kuliah!?," tanyanya penuh kemarahan.
"Fayola kuliah ko Bu, ini juga pelajarannya baru selesai," jawabnya.
"dosen kamu baru saja nelpon ibu, katanya beberapa hari ini kamu jarang masuk!,"
"Iyah maaf Fayola bolos,"
"sekarang kamu pulang dan jangan keluyuran ke mana-mana lagi!,"
semua itu sontak membuat ibu Fayola marah dan kecewa. sesampainya di rumah Fayola melihat ibunya sedang duduk menangis dengan nafas yang beraturan menahan amarah. sementara itu ayahnya tengah kerja di luar kota jadi hanya ibunya yang merawat Fayola sendirian menelan kekesalan atas perilaku Fayola yang mengecewakannya. sebagai orang tua hanya ingin menginginkan anaknya bahagia sukses di masa kelak bukan malah meruntuhkan kepercayaan dan mengecewakannya. sontak keadaan saat itu sangat sunyi dan hening tanpa ada suara sang ibu, karena kekecewaannya membuat dia tak ingin bicara pada Fayola. hingga tiba di suatu pagi Fayola keluar dari kamar menghampiri ibunya dan duduk di meja makan untuk sarapan, tetap sama ibunya masih enggan untuk berbicara padanya.
"kali ini kenapa ibu tidak memanggil ku untuk sarapan tak seperti biasanya. mungkin ibu masih marah pada ku," lirihnya dalam hati.
"Bu?, masakan Ibu hari ini lebih enak dari sebelumnya aku sangat menyukainya," hanya diam membisu tak berkutip sedikit pun Ibunya pergi beranjak dari tempat makan dan meninggalkan Fayola lalu pergi ke dapur. Fayola yang melihat ibunya seperti itu dia merasa menyesal dan dia pun pergi ke kampus tanpa berpamitan Karena dia berpikir mungkin ibunya butuh waktu untuk bisa memaafkannya.
setibanya di kampus Fayola bertemu Anisa. kerap Anisa pun menyapanya sudah terlihat dari kejauhan wajah cantik Fayola seketika pudar dia terlihat sangat sedih dengan bibir cemberut pandangan mata kosong dia pergi ke kampus dengan sangat murung.
"hai Fay, kamu kenapa kaya ga semangat banget? tumben ga bolos?," tanya Anisa.
"kemarin dosen ngasih tau ibu kalo aku sering bolos Nis," keluhnya.
"aku bikin ibu kecewa dan sedih Nis sampai ibu gak mau bicara sama aku,"
"yah itu salah kamu sendiri coba deh kamu belajar lebih baik lagi dan jauhi pergaulan ga bener," ujar Anisa.
"ga usah sedih lagi, ayo kita masuk sebentar lagi dosen dateng," ajaknya dan Fayola pun mengangguk kepalanya tanpa bicara kembali.
ketika berada dalam ruangan dosen pun datang namun, bersama seorang mahasiswa baru. sementara itu Fayola hanya melamun memikirkan ibunya yang tengah mencuekkan dirinya sehingga saat dosen memperkenalkan mahasiswa baru itu dia tak memperhatikannya.
"selamat pagi semuanya,"
"selamat pagi pak!!!," Serentak semua menjawab.
"kita kedatangan mahasiswa baru dari Batam namanya Kenzie Raditya Pranata," ujar dosen sementara Kenzie membalasnya dengan senyuman.
"duduklah," suruhnya.
sedangkan Fayola masih tetap tengah melamun hingga dia tak menyadari bahwa mahasiswa baru itu berada duduk tepat di sebelahnya. pria bernama Kenzie itu berusaha menyapanya namun, saat itu pendengaran, penglihatan dan pikirannya tengah kacau sehingga ketika Kenzie menyapanya Fayola tak mendengar.
"Hai? kursi kosong yang itu terlalu pojok apa gue boleh duduk di sebelah lo?," Fayola hanya terdiam sontak membuat laki-laki berparas tampan itu terheran-heran melihat Fayola yang tak menyahut seruannya itu. namun, Kenzie tak terlalu menghiraukannya Karena selain tampan Kenzie juga anak yang paling cuek, arogan dan keras kepala.
bicara tentang cinta bagi Fayola cinta itu terkadang menyenangkan kadang juga menyedihkan. menahan rasa agar tak membuka hati namun, ternyata sulit, sehingga hati enggan berkata tidak. hati kecilnya tak bisa di bohongi di kala perasaan itu ada. karena terkadang semesta tidak akan memberikan hal-hal yang memang bukan untuk di miliki.
seseorang enggan merasa cukup dengan perasaan yang sama terkadang ketika mendung dan hujan datang pada sudut jauh pelangi hadir memberikan keindahan. keindahan di mana bisa saja mengecohkan pandangan seseorang sehingga membuat orang itu berpaling dan mengagumi keindahannya. ada pula benci akan hujan, karena tersimpan sebuah kenangan tapi pada sesi akhir hujan mampu menemani keheningan dalam sebuah kesepian dalam hati. itulah yang akan di rasakan Fayola awal mula di mana kisah cinta pertamanya dalam ambang kebingungan. di satu sisi dia harus memilih untuk tidak pacaran terlebih dahulu sebelum lulus demi sang ibu tapi, di satu sisi lain dia juga ingin mempertahankan hubungannya dengan Alvino sementara hatinya akan di uji dengan kehadiran Kenzie.