Tapi entah kenapa, saat mendengar nama Pandu kali ini jantungnya mendadak berdebar lebih kencang. Ia jadi malu memikirkannya. Ahh Diva tak akan menemui pria itu lagi. sampai kapanpun. Atau pria itu akan sial terus karenanya.
Hmm.. Ia tak bisa membayangkan ekspresi Pandu jika bertemu dengannya dengan gaya baru. Ahh tidak.. Diva sudah membulatkan tekad untuk menjauh lagi. Ya, meskipun belum lama ini ia telah berjanji untuk tidak menghindar. Ahh lupakan saja. Yang penting kali ini Diva harus benar benar tak bertemu pria itu dengan cara apapun. Jangan sampai ia terlihat lari saat melihatnya. Dengan begini Pandu akan mengira bahwa mereka memang tak pernah bertemu.
"Mulai sekarang jangan pikirin laki laki itu lagi... dia emang kasihan.. tapi lebih kasihan lagi yang bakal jadi suami kamu entar." ucap Bu Devina berusaha memberi pengertian.
"engga ko mah.. Aku cuma..."
"Cuma suka sama Ustadz Pandu.." potong bu Devina lantas tersenyum mengejek.