"Kamu udah ada niatan mau nikah belum?." tanya Bu Maira dengan serius. Namun putranya itu malah melamun. Entah sedang memikirkan apa. dan sudah jelas tak mendengarkan ucapannya.
"Pandu?." tegurnya lembut.
"Eh...iya.. bu.." Sahut Pandu dengan helaan nafas yang tampak berat.
"Kapan kamu nikah?."
"Ya Allah bu.. calon pun saya belum punya.. dan prioritas saya belum berubah.. tetap untuk ibu.. merawat dan menjaga ibu. " ucap Pandu seraya tersenyum getir.
"Menikah tak akan membuatmu lupa sama ibu. Ibu akan baik baik saja. Kau tau...? umur tak ada yang tahu. Ibu tak mau tutup usia dalam keadaan belum menimang cucu."
"Istighfar bu.. jangan bicara seperti itu. Jodoh sudah diatur sama Allah. Dan ikhtiar saya.. saya selalu berdoa agar di pertemukan dengan wanita yang bisa memperlakukan ibu seperti ibunya juga.. "
"Ya ampun Pandu.. bahkan untuk urusan jodoh kamu masih memikirkan ibu. Ibu mohon.. Tidak perlu begitu nak.. Cari saja wanita yang cocok dengan hati kamu... "