Chapter 3 - CHAPTER 2

Author Pov

Setelah menghabiskan sarapannya, Sandra dan Vano segera berpamitan dengan orang tua dan abang Sandra. Sandra masuk ke dalam mobil Vano, selama perjalanan tidak ada yang buka suara hanya terdengar music dari radio yang Sandra nyalakan.

Vano focus menyetir sambil sesekali melihat kearah Sandra. Gadis itu sedang tidur, tanpa sadar sudut bibir Vano terangkat. Tangannya pun mengusap kepala Sandra dengan lembut.

Setelah menempuh waktu 15 menit mobil Vano masuk ke halaman sekolah, banyak murid-murid yang melihat kea rah mobil Vano.

"San, bangun..." ucap Vano, kala sedang membangunkan Sandra yang pulas tertidur.

"Hmmmm.." gumam Sandra..

"Bangun hey, kita udah sampe sekolah" sekali lagi vano berusaha bangunin Sandra sambil megusap pipinya..

Sandara pun membuka matanya perlahan..

"Hoam.. sumpah no, gue ngantuk banget" ucap Sandra sambil mengucek matanya..

"Emang lo semalam tidur jam berapa?" Tanya vano

"Jam 2" ucap Sandra dengan cengirannya..

"Ckk.. Udah taa.."

Took tokk tok

Omongan vano terpotong, karena ada orang yang mengetok kaca mobilnya.

Setelah di lihat ternyata itu ulah teman-teman vano dan Sandra, mereka pun segera keluar dari mobil.

"Lama amat bu pak keluarnya, habis ngapain sih" ucap Ghani

"Kepo" balas Vano dengan dingin

"Dih si bapak di tanya baik-baik juga, untung kita yang grebek coba kalo RT udah di nikahin lu berdua" cerocos Ghani

Ttakk!

"Duh sakit bambang, kenapa pala gue di pukul samsu!!l" cerca Ghani dengan emosi

"Biar otak lo bener, kalo masih error kasian nanti ga bisa nyerap pelajaran. Nanti kalo lo bodoh gaada yang mau sama lo" balas Alya pedas

"Aduh neng Alya, kan masih ada neng Alya. Masa eneng ga mau sama abang ghani yang tampan ini"

"OGAH BANGETTTT GUEE !!!" teriak Alya sambil pergi meninggal kan gerombolan inti antalas dan teman temannya.

"Eeeh alya tungguin kita dong" teriak Alice sambil berlari kecil di ikuti keysha di belakangnya.

"Guyss kita duluan yaaa.... Byee!" ucap Sandra sambil melambaikan tangan kearah inti antalas

"Byee neng cantik, belajar yang bener ya sayang!!" teriak Ghani dengan tatapan genitnya

Elvano pun menoleh kearah Ghani, sambil memberikan tatapan tajam nya.

"Mampus lu ghani, pawang nya marah" ucap Alvin pelan

Ghani yang sadar di tatap tajam oleh vano pun meringis..

"Ehh bapak vano, Cuma bercanda ko pak" ucapnya dengan cengiran

Vano pun mendengus mendengarnya.

"Ayo ke kelas" ucap Gilang

-Bersambung-