Chereads / Cinta yang menyakitkan tetap cinta / Chapter 10 - Kecelakaan

Chapter 10 - Kecelakaan

Dokter Citra kembali menemukan kebahagiaannya, setelah mantan pacarnya yaitu Adi berjanji akan menikahinya setelah ia bercerai dengan Fahri. Keadaan akan kembali seperti semula, kata Citra pada diri sendiri. Hubungan Citra dan Adi makin intens, hal ini membuat Citra jarang pulang cepat. Setelah pulang bekerja Citra dan Adi mengulang kejadian waktu mereka berpacaran dulu, entah itu nonton di bioskop, makan malam, atau berjalan di tepi pantai. Sedangkan Fahri hanya bisa berdiam dirumah dengan gelisah menunggu istrinya pulang.

Malam itu setelah makan dengan Adi, Citra pulang dengan perasaan bahagia, diperjalanan membawa mobil iya melamun membayangkan kejadian tadi waktu Adi memegang tangannya. Dari arah depan Citra tidak melihat ada motor berlawanan arah melaju sangat kencang, Citra membanting setir ke kiri menghindari pengendara motor itu namun naas mobilnya menabrak pohon besar, kemudian semuanya menjadi gelap. Citra tidak sadarkan diri. Iya dilarikan ke rumah sakit Herista oleh warga sekitar, yang tak lain merupakan tempat Citra bekerja.

Ia masih tidak sadarkan diri, ia mengalami patah tulang di tangan kanannya dan luka ringan di bagian kepala. Ibu dari Citra yang di telvon dari pihak rumah sakit kemudian bergegas ke rumah sakit, sambil memberitahukan ke Fahri bahwa istrinya kecelakaan.

"Ibu tidak usah khawatir dokter Citra baik-baik saja, namun sementara ia harus dirawat dulu disini." kata dokter mia, dokter residen sekaligus junior dari dokter Citra. (Ibu Citra mengangguk pelan). Anggun mendekat ke sisi kakaknya sambil menahan tangis.

"Kalau begitu saya permisi dulu bu'."

"Iya dok".

Tak lama Fahri pun datang melihat istrinya yang tak sadarkan diri, ia sedikit ngos-ngosan karena setengah berlari ke ruangan itu.

"Citra akan baik-baik saja."

"Kok bisa begini bu? Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Kata orang yang membawanya kesini Citra menabrak pohon saat akan pulang. Kamu tidak usah khawatir, Citra cuman luka ringan." Kata ibu berusaha menenangkan.

Fahri cuman mengangguk sambil terus melihat istrinya.

"Ibu dan Anggun istirahat saja dirumah biar aku yang jagain Citra".

"Kamu tidak apa-apa ibu tinggal sendiri?"

"Iya bu' tidak apa-apa, ibu pulang saja"

"Kalau begitu ibu dan Anggun pulang saja, ibu besok pagi harus berangkat ke Surabaya bertemu klien, Anggun juga ada ujian semester kan?" (Anggun mengangguk).

Next