Namaku Rumi Hanekawa, Aku adalah mahasiswi Universitas Tokyo. Sebenarnya aku tidak peduli dengan masalah percintaan karena aku juga tidak begitu paham dengan yang namanya cinta. Tetapi karena teman sekampusku, Kenzo Akiba, mengajakku untuk berkencan maka kurasa tidak ada salahnya untuk mencoba.
Kami sudah berkencan beberapa kali, dan hari ini adalah kencan kami yang ketiga. Sejak aku berkencan dengannya, aku mulai lebih memahaminya dengan kemampuan observasiku yang tinggi. Dia adalah pria atletis yang jago dalam banyak bidang olahraga, wajahnya juga keren dengan rambutnya yang tidak terlalu panjang namun tetap elegan. Dia adalah pria yang cukup humoris, ketika kami kencan dia sering sekali membuat lelucon tentang orang-orang aneh disekitar kami, terkadang ia juga bisa sangat jantan dan pemberani.
Aku sungguh beruntung dan bersyukur karena bisa dekat dengan pria sepertinya, namun sampai sekarang dia belum juga menembakku. Sejujurnya, aku juga tidak mengerti kenapa dia ingin dekat dengan perempuan sepertiku yang biasa-biasa saja baik di bidang akademis maupun non akademis. Wajahku juga tidak imut-imut amat, rambutku pendek seperti cowok namun kadang juga aku bisa feminim.
"R-Rumi?"
Dia datang ke tempatku duduk di koridor kampus.
"Yo, hai Kenzo"
"A-ayo kita pergi??"
"Baiklah"
Hm aneh juga ya, biasanya dia selalu menyapaku dengan semangat 45. Tapi hari ini dia seperti cacing kepanasan, sejak awal dia datang kesini dia selalu menggaruk belakang lehernya. Aku khawatir jika dia sedang sakit, terluka, atau apa.
"Kepalamu kenapa kok digaruk terus?"
"Eh, iyakah? Aku nggak sadar maaf ya"
"Hmm oke, jadi hari ini kita mau kemana?"
"Hmmm, kamu pengennya kemana?"
Lahh?! Tumben-tumbenan dia nggak nyiapin destinasi buat kita kencan, biasanya dia yang selalu mengajakku ke suatu tempat yang walaupun terkadang aku nggak suka.
"Ada sih tempat yang aku pengen kunjungin, tapi kamu gapapa?"
"Iya gapapa". Sambil mengangguk tanpa ekspresi.
"Kalo gitu ayo kita ke aquarium park!"
"Baiklah"
Aku dan dia menuju ke parkiran untuk menggambil kendaraannya.
"Ehhh, tumben kamu bawa mobil"
"Eh, iya motorku yang biasanya masih rusak"
"Ooh okee"
Akupun menaiki mobilnya, namun saat di dalam mobil aku mencium aroma yang aneh tapi cukup familiar.
"Ken, kamu merokok disini ya?"
"Em, enggak lah kamu kan tau aku bukan perokok. Sepertinya ayahku memakai mobil ini sebelumnya jadi agak bau, maaf ya"
"Hm mencurigakan"
Melihat dari ekspresinya, dia agak panik saat aku mengatakannya. Sejauh yang aku tau, Kenzo memang bukan perokok namun aku juga belum terlalu dalam mengenalnya jadi untuk saat ini tidak masalah.
"Saya pesan tiket untuk dua orang"
"Baiklah"
"Terima kasih"
Kami pergi ke aquarium raksasa di tengah kota, tempat ini sudah menjadi tempat wisata yang terkenal bagi penduduk lokal maupun mancanegara. Koleksi hewan airnya yang cukup lengkap, aku sudah lama tidak kesini terakhir kali saat aku masih kecil dengan keluargaku.
"Woah, luas banget ya aku udah lama banget nggak kesini lagi. Coba liat kesana yuk"
Aku menunjuk salah satu akuarium disana.
"Hm hewan apa nih, kok kayak laba-laba tapi hidup di laut? Mungkin laba-laba laut kali ya hehehe"
"Ooh yang itu, itu adalah kepiting laba-laba Jepang. Familinya majidae dan dari ordo dekapoda, makanya dia dibilang kepiting karena dari ordo itu."
"Woww". Aku memiringkan kepalaku
"E-eh, k-kenapa?". Menggaruk belakang kepalanya lagi.
"Aku terkejut, kamu pintar juga ternyata. Biasanya kamu bakal ngelawak tentang hewan-hewan disini"
"A-ah begitu ya, maaf aku agak aneh ya hari ini"
"Hmm iya lumayan, kayak orang lain aja hihihi"
"Ka-kamu jangan bercanda, ini aku yang biasanya kok Kenzo, Kenzo"
"Iya, iya aku bercanda doang kok. Ayo kita lihat yang lain, kalo yang di sebelahnya ini yang motif kulitnya aneh ini ikan apa ya?"
"Kalo yang itu namanya ikan Pinecone, nama ilmiahnya Monocentridae dan dia dari ordo Beryciformes. Ditemukan oleh tuan Theodore Gill di tahun 1859, karena motifnya itu kalo kamu liat mirip kayak buah pinus makanya dinamainnya begitu. Beruntung kita tinggal di Jepang, karena ikan ini hanya ada di perairan Indo-Pasifik.
Aku memiringkan kepalaku karena merasa kebingungan sambil menatapnya
"A-ah maaf, aku malah jadi mengoceh"
"Ah nggak apa-apa kok, aku malah seneng karena sepertinya kamu juga suka kalau kita kencan disini"
Seperti yang kuduga, ada yang aneh dengan Kenzo hari ini. Dia seperti berubah 180 derajat, dia biasanya sangat konyol dan bersemangat tetapi sekarang dia selalu canggung dan sangat pintar. Aku tidak habis pikir deh, apa yang terjadi padanya atau akunya saja ya yang belum mengenalnya dengan baik.
"Aku harus mengetesnya lebih lanjut". Ucap diriku sambil berbisik.
"E-eh, kamu bicara apa tadi kecil banget tidak kedengeran"
"A-ah gapapa kok, oiya kamu haus nggak? Ada vending machine tuh disitu."
"B-benar juga" Setuju sambil mengangguk.
"Kamu mau pesan apa, Ken?"
"Ah, sekaleng kopi hangat boleh juga"
K-kopi? Pada kencan-kencan sebelumnya, Kenzo selalu memilih teh untuk menjadi minumannya tetapi kali ini kopi? Sudah kuduga, sepertinya ada yang aneh dengannya hari ini namun aku akan mengikuti permainannya dulu sebelum mengungkapnya.
"Nih, silakan Ken"
"O-oke, terima kasih Rumi. Ini uang penggantinya"
"E-eh, gausah kok gausah kali ini aku yang traktir hehe" Sambil mengusap hidungku
Aku melanjutkan
"Tumben-tumbenan deh, kamu bolehin aku buat milih tempat kencannya biasanya kamu terus yang nentuin tempatnya"
"A-ah soal itu, kurasa tidak masalah jika ada perubahan sedikit iya kan?"
"Iyasih, cuma kalau perubahannya drastis ya aneh juga"
"Kamu benar juga" Sambil keringat bercucuran.
"Hmm, okelah ayo kita lanjutin lihat-lihat akuariumnya"
"W-wokke"
Aku dan dia lanjut melihat-lihat hewan-hewan air tersebut, yang aneh juga biasanya dia sering kali tertawa karena hal-hal kecil namun hari ini dia tidak pernah tertawa. Tetapi aku sepertinya tidak sengaja melihatnya tersenyum ketika melihat ikan dugong, anehnya senyumannya itu lebih keren dari dia yang biasanya mungkin karena hari ini dia dingin sekali makanya ketika tersenyum malah jadi keren ya?!
"Wah hari ini seru banget, hari ini aku bisa lihat banyak ikan sekaligus juga dapet trivia-trivia dari kamu."
"Ah soal itu, lupakan saja Rum itu nggak terlalu penting kok"
"Enggak-enggak malah keren kok, kamu jadi kayak Wikipedia berjalan"
"Benar juga, aku sudah sering mendengar julukan itu dari orang lain."
"Heeh?! Bukannya IPK mu nggak tinggi-tinggi amat ya? Waktu itu kamu cerita ke aku kan kalau kamu hampir nggak lulus gara-gara dosen yang ngeselin itu?"
"E-e-ee itu ya benar juga, maksudku wikipedia olahraga berjalan karena aku kan jago berolahraga"
"Oooh, ya kalau soal itu sih aku setuju kamu gaada lawan"
"Iya, terima kasih" Sambil memalingkan wajahnya
Aku ingin mengungkapnya sedikit, apakah ini bekerja atau tidak aku tidak tahu.
"Oiya Ken, kamu hari ini nggak banyak bicara ya? Biasanya kamu paling energik kalau kita lagi kencan tapi setiap hari juga kamu kek gitu sih"
"So-soal itu, itu karena tenggorokanku sedang sakit Rum, makanya aku nggak banyak bicara"
"Ah, begitu ya. Okedeh aku percaya walaupun ga banget"
"I-iya begitulah"
Seperti itulah kencan ku dengannya berakhir, aku sangat penasaran dengan perubahannya ini. Apakah yang aku kencani ini orang lain???