Leo dan Rendy benar-benar memeras otak semalaman. Mereka tidak tidur semalaman demi mencari keberadaan istri- istri mereka.
"Kau sudah mencoba melacak sinyal terakhir dari ponsel Lucia dan Tika?" tanya Rendy.
"Sudah, ponsel mereka dalam kondisi mati. Jadi, bagaimana mungkin bisa di lacak?"
Rendy dan Leo nampak berpikir keras. Tiba- tiba saja Leo melonjak dan bangkit berdiri membuat Rendy kaget. "Kau ini, jangan membuat orang kaget. Ada apa?!" hardik Rendy.
"Penjahat akan selalu kembali ke TKP. Siapkan anak buah kita. Jemput sekalian Ramon di rumahnya."
"Kemana? Kau sudah tau kemana dia membawa Tika dan Lucia?"
"Aku yakin sekali. Tapi, sebelumnya aku akan memastikan dulu sesuatu."
"Apa itu?"
"Kau ingat rumah keluarga Frans Wijaya? Orang tua angkat Oscar?"
"Ya, aku tau."
"Sekarang juga kau cari tau, atas nama siapa rumah itu sekarang. Aku akan menjemput dulu Ramon. Kau secepatnya beri kabar kepadaku, mengerti?"