"Polisi itu sudah datang kepadaku. Sepertinya dia sudah curiga kalau kau belum mati," ujar Martin pada lelaki di hadapannya. Lelaki itu tak lain dan tak bukan adalah Lim atau Oscar Ramon.
"Cepat atau lambat memang akan terkuak juga. Aku banyak berhutang budi kepadamu."
"Tidak apa. Kita sudah sepakat untuk saling membantu. Sudahlah, jika memang aku harus di penjara aku tidak masalah."
"Tugasmu sudah selesai . Lebih baik kau pergi sejauh mungkin. Selama masih bisa. Kau sudah banyak membantuku. Jangan sampai kau ikut terlibat lagi. Kali ini aku sudah cukup lelah. Asalkan aku bisa melenyapkan lelaki itu, maka semua selesai."
Martin menghela napas panjang. Ia menepuk- nepuk pundak sahabatnya itu perlahan.
"Kupikir, saat kau kembali. Kau memang akan menjalani hidup barumu. Melupakan semuanya. Tapi, kenapa kau lakukan itu lagi? Apa karena dendam?" tanya Martin lirih.