Sejak adzan Subuh berkumandang, Lim mengemudikan mobilnya dari apartement ke rumahnya. Rumah masa lalu, sekaligus rumah tempat nya menyekap keempat gadis- gadis itu. Sejak pertemuannya dengan Rachel kemarin moodnya menjadi kurang baik. Begitu sampai, terlebih dahulu ia menuju ke dapur. Ia membuat makanan untuk keempat gadis itu.
Yang pertama kali ia kunjungi adalah Alana. Perlahan ia membuka pintu dan membawakan segelas susu juga salad buah dan sandwich. Saat ia masuk kamar Alana sudah terbangun dan sedang menangis. Dengan penuh kasih, dibelainya pipi Alana dengan lembut. Kemudian ia melepaskan ikatan di tangan Alana juga di kaki gadis itu.
"Kenapa kau menangis?"tanya Lim. Alana menggelengkan kepalanya perlahan.
"Aku ingin pulang, kasihan kedua orang tuaku pasti tengah mencariku saat ini. Tolong lepaskan aku, kumohon."
"Orang tuamu baik- baik saja," jawab Lim sembari mengecup bibir Alana.