Pagi itu, Tatiana terbangun dengan tubuh yang terasa lebih segar. Ia mendengar bunyi gemericik air di kamar mandi. Nampaknya Ethan sedang mandi. Tatiana memilih untuk tidak bangkit dulu dari tidurnya. Ia masih ingin berbaring sebentar saja. Semalam ia bermimpi, dan dalam mimpinya ia melihat almarhum ayahnya sedang duduk dan menangis. Rasanya mimpi itu seperti nyata. Tetapi, ia tidak dapat menyentuh sang ayah. Hanya bisa menatap dari kejauhan tanpa bisa berjalan mendekati.
Dan, Tatiana merasa sedih sekali. Ia merindukan ayahnya. Dalam hati ia merasa marah dan dendam pada Hans. Ingin rasanya ia menaruh racun dalam makanan Hans, supaya lelaki iblis itu lenyap dari muka bumi. Jika bukan karena ulahnya, tentu aku akan hidup bahagia sekarang, ujar Tatiana dalam hati.
Pintu kamar mandi terbuka, dan Ethan muncul dari balik pintu itu. Dia masih mengenakan pakaian yang kemarin dia kenakan. Saat melihat Tatiana yang sudah terbangun dia tersenyum.
