Tak terasa akhirnya pengumuman kelulusan tiba. Tatiana mendadak merasa meriang hari itu. Sehingga ia memutuskan untuk tidak masuk sekolah dan beristirahat. Bukan badan yang sakit. Tapi , hati dan pikiran yang terlalu sakit. Lulus artinya dia akan segera menikah dengan Hans. Membayangkan nya membuat Tatiana bertambah pusing.
Mengetahui putri sulung nya tidak enak badan, Paramitha turun ke dapur dan membuatkan bubur untuk Tatiana. Ia merasa tidak tega melihat Tatiana yang semakin hari semakin kurus. Paramitha tau, jika Tatiana sebenarnya memikirkan pernikahan yang segera tiba. Bahkan seminggu lalu, Hans sudah datang bersama istrinya untuk melamar dan menyerahkan beberapa seserahan.
Namun, Paramitha sama sekali tidak bahagia. Ia tau,Hans memang banyak membantu. Tapi, haruskah membayar budi baik dengan mengorbankan kebahagiaan Tatiana? Paramitha merasa tidak adil. Ia merasa sedih karena tidak mampu berbuat apapun.