Imah memandangi ponsel di tangannya. Ia baru saja menelpon ceu Inayah untuk menanyakan kabar. Dan ternyata ia mendapat kabar tentang Echi. Imah memang pernah sakit hati kepada Echi. Tapi, ia sama sekali tidak merasa dendam. Imah percaya, jika semua itu sudah takdir Ilahi yang ingin memberikan yang jauh lebih baik untuk hidupnya.
Imah menghela napas panjang. Tiba- tiba saja ia merasa sedikit mual, Imah bergegas menuju kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya di sana. Yoga yang sedang berada di luar kamar bergegas masuk demi mendengar suara Imah.
Melihat istrinya muntah- muntah, Yoga bergegas menghampiri dan membantu Imah.
"Kamu kenapa, sayang?" Tanya Yoga sambil memijit tengkuk Imah.
"Ngga tau, aduh mual trus pusing. Udah hampir seminggu ini aku kaya gini."
