Naldi dan Sonia saling berpandangan. Hasil tes menunjukkan kalau Sonia benar- benar hamil. Sejenak, Naldi merasa gamang. Ia senang, karena artinya ia akan memiliki seorang anak. Tapi, apa artinya jika harus mengorbankan dan kehilangan anak yang lain? Naldi sudah kehilangan Nastiti. Lalu kali ini ia akan kehilangan 2 sekaligus. Erlangga dan Kinanti. Ada sedikit rasa menyesal yang timbul dari dalam hatinya.
Ia teringat kembali ucapan almarhum bapaknya. "Wanita itu tercipta dari tulang rusuk. Dan tulang rusuk itu bengkok, untuk dapat meluruskan nya tidak bisa kau paksa. Jika kau paksa maka akan patah. Demikian juga hati wanita. Seorang lelaki adalah imam, kepala keluarga. Hendaklah menjadi kepala keluarga yang bijaksana. Dalam mendidik istri dan anak-anak. Jangan sesekali menggunakan kekerasan."