Echi membanting tas yang di bawanya. Ia keliatan kesal. Naldi pun tak jauh berbeda. Wajahnya di tekuk dan sama sekali tidak enak untuk di lihat. Iyem yang melihat situasi seperti itu,buru- buru masuk ke kamar si kembar. Khawatirkan kedua anak itu kaget atau menangis.
"Kurang ajar si Imah itu. Rupanya dia sengaja mengundang kita untuk pamer. Mau bilang kalau sekarang dia punya suami kaya raya, punya pengaruh besar. Pasti begitu pikirannya," gerutu Naldi.
"Ya, kamu juga sih mas. Kamu nggak becus, coba kalau kamu becus kerja, punya relasi banyak. Ini nggak, sekolah aja yang kamu pikirin. Usaha yang lain lah, usaha sama pejabat- pejabat!"
Sontak saja Naldi melotot geram, "Eh, kamu kalau ngomong yang bener! Kemaren siapa yang ngabis- ngabisin uang sampe ratusan juta cuma untuk barang-barang nggak guna?! Kamu harusnya yang sedikit mikir, katanya sarjana ekonomi, tapi ngatur keuangan aja ga becus! Jangankan atur keuangan, akhlak kamu aja begitu!"