Malam itu, sehabis makan malam, anak-anak bermain di pendopo belakang. Sementara ,Arya, Yoga, Imah, Anna dan Danu berbincang di sofa ruang keluarga. Imah nampak sedikit resah dan cemas. Ia melihat Arya nampak tegas dan berwibawa. Imah, membandingkan dengan sosok Ammar. Ammar juga tegas dan bijaksana. Tapi, Arya memiliki aura pemimpin yang begitu kuat. Mungkin karena beliau adalah pensiunan TNI sehingga membuat beliau memiliki aura tegas, berwibawa dan aura seorang pemimpin.
Sementara Danu dan Anna nampak santai. Mereka sesekali tersenyum dan menggoda Yoga. Sampai akhirnya...
"Jadi, bagaimana Yoga?" Tanya Arya sambi menatap Yoga.
Yoga langsung mengalihkan pandangannya. Ia menatap sang ayah dengan tenang.
"Seperti yang sudah saya sampaikan, Yah. Kemungkinan, tahun depan saya dan Imah akan menikah. Saya ajak Imah kemari, supaya Ayah, mas Danu dan mbak Anna bisa mengenal Imah dan Nastiti tentu saja."
