Jika saja ia tak mencintai Roni, Angela akan pergi tanpa pamit di tengah makan siangnya. Selama jam makan siang yang terasa seperti setahun lamanya, Angela harus menelan semua kata-kata nyelekit yang dilontarkan tiga anggota keluarga Roni padanya. Sebisa mungkin, sekuat tenaganya, Angela menulikan telinga agar tajamnya arus kata-kata tak sampai ke hati atau ia akan meledak di hadapan mereka.
"Tadi sarapan apa di rumah? Roti dan susu? Wah… Nggak terbiasa makan nasi seperti kebanyakan orang?"
"Kenapa makannya sedikit sekali, Angela? Masakan tante nggak enak? Atau nggak sesuai seleramu?"
"Bisa masak apa saja sejauh ini?"
"Sebaiknya belajar mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sendirian. Biar mandiri. Jangan sedikit-sedikit pembantu. Manja sekali kesannya."
"Kak Angela, bajunya beli dimana? Bagus banget. Jadi pingin punya deh yang sama persis! Eh, nanti kalau jadi iparku, kita bisa tukaran baju dong! Asyik banget!"
"Jabatan papamu eselon berapa, Nak Angela?"