'anak panah tidak memiliki mata, tapi ia tahu pasti melesat lurus adalah hal yang terbaik'
***
Langkahku berhenti di sebuah persimpangan, menatap ragu kearah lampu lalu lintas yang berkedip dari kuning ke merah. Jalanan tampak kosong, wajar saja ini sudah pukul 2 dini hari. Taka yang tadi mendahuluiku berbalik dan mendekat.
"Ada apa?"
"Tidak, ayo!"
Sebelumnya kami sudah menghabisi 2 Owl beberapa jam lalu, salah satunya adalah Owl pria degan senapan angin khas pemburu. Cukup mudah mengalahkannya. Aku dan Taka seharusnya sudah bisa beristirahat sekarang. Banyak energi yang kami keluarkan sejak tadi pagi. Tapi sepertinya aku tidak boleh lengah sedikitpun.
Sejak melewati sebuah gang dekat taman aku merasa diikuti. Ada hawa mengintimidasi yang terpancar tidak jauh dari kami sekarang berada. perasaan terancam ini tidak pernah salah.