Yamada-san dan Naoki saling menatap. Tak ada kalimat yang mereka keluarkan. Yang berbeda adalah jenis tatapan mereka berdua.
Naoki dengan segala amarahnya, dan Yamada-san meski masih terlihat tenang, ia merasa tak ingin kalah dengan Naoki yang terus menatapnya.
"Naoki! dimana sopan santunmu!" Makoto menundukkan kepala Naoki. Membuat Naoki mengerang karena tak suka.
"Ayolah nenek! bukankah ini kali pertama nenek berkunjung kemari selama ini?" Akane mencoba membuat neneknya tak melakukan hal tadi. Sesuatu yang sangat kekanakan.
"Rumah ini penuh dengan kenangan buruk bagiku!" Keluh neneknya, yang tentu saja memancing amarah Naoki.
"Dengarkan aku nek! aku tak mau nenek mengirimku ke luar negeri!!" suara Naoki sangat keras hampir bisa di katakan menjerit.
"Naoki pelankan suaramu!" Makoto menarik kaos Naoki, agar dia kembali duduk dengan baik di sofa.
"Keputusan nenek sudah bulat!" sedangkan sang nenek terlihat tenang.