Yusuf menyuruhku untuk mengusulkan siapa saja di sini yang mau ikut donor darah?
Lalu, beberapa orang mengangkat tangannya, "Greciella, Atika, Dwi, Misdi, Bayu sendiri yang punya program, Lidya dan Ana juga!! Eh! Effendi juga, dan ... sudah, tapi ... kenapa semuanya malah melihatku."
"Eh?" celetuk pelanku menatap mereka semua yang menatapku dengan heran.
"Kamu tidak ikut donor, sas?" tanya Ana memastikan.
"Um, aku belum pernah mencoba sih dan aku tidak tahu darahku apa ...."
"Eeeeeh, jadi begitu ya." Effendi yang mengetahuinya malah terkejut dan beberapa orang di ruangan ini.
Aku tersenyum lembut dengan muka konyolku, kemudian Ida yang mengetahui sesuatu mendekatiku dan berbisik, "Jangan bilang kalau kau tadi kepikiran program ini karena bicara klinik!" seru Ida dengan pelannya yang hanya aku seorang yang mendengar perkataannya.
"Ya, benar." Aku menjawabnya pelan, kemudian Ida terkekeh pelan di dekatku.