"Itu kan ...."
"Raka beb!" seru Lidya dengan sedikit berbisik mendekatkan diri padaku.
"Iya, beb." Jawabku singkat dan berpikir apa dia sudah sembuh, ya? Namun, jari-jemarinya yang memegang gagang pintu begitu lesunya ....
Dia juga masih terlihat pucat, sepertinya Raka belum sembuh benar.
Kami hendak menghampirinya karena secara tak sengaja dia memandang kami berdua juga ....
****
"Raka ...." Aku segera menyapanya.
"Ah! Sas, dan Lidya, ya?" ucap Raka dengan nada pelannya.
Kami akhirnya menghampiri Raka yang kemudian dia duduk di kursi depan rumah.
"Kamu sudah baikan?" tanya Lidya dengan muka khawatirnya.
Raka mengangguk pelan dengan lesunya. Kemudian beberapa cowok muncul dari belakang pintu ....
Dimulai dari Yugo yang rambut keritingnya sedikit acak-acakan yang dia sembunyikan ditudung jaketnya karena kaget ada kami menghampiri Raka. Dia kemudian masuk ke rumah kembali dan pamit untuk merapikan rambutnya.
