"Kalau begitu ... bagaimana dengan Raka?" tanyaku dengan serius.
". . . ."
"Raka ...." Lidya menjawabnya dengan memasang muka khawatir, "Apa yang terjadi dengannya? Dia tampak tak sehat waktu itu ... dan bagaimana itu? Dia ketua kami, kan!?"
Aku tahu, dari ekspresi mereka yang ada di sini ....
Aku tahu atau mungkin aku terlalu blak-blakan saat mengungkapkannya, mereka juga sangat khawatir pada Raka berharap aku juga tak mengkhawatirkannya.
"Kau peka juga ya," gumam Greciella di dekatku, "Tapi sayang sekali ... kondisi Raka sepertinya memburuk setelah itu ...."
"Eh!?" cetelukku heran.
"Beb, sebaiknya kita tidak membahas dia dulu." Ucap Lidya dengan murung.
"Aku berusaha usul untuk memberinya obat yang aku bawa, tapi sepertinya dia tidak butuh obat." Kata Shiren dengan murung juga.