Ana: "Eh, hebat." dia memujiku. Namun, pujian itu tidak cukup untuk membahagiakanku tapi, setidaknya itu menenangkanku sehingga aku terlihat tidak begitu buruk.
Aku: "Biasa aja sih, na." Tetap merendah!
Aku: "Terima kasih, ya na."
Aku: "Nanti kalau kamu sudah membaca novelku, berikan reviewnya ya na." Aku sengaja bilang seperti ini agar saling menghubungiku.
Ana: "Sama-sama, sas."
Ana: "Tenang saja, kamu takut aku lupa, kah? Aku akan segera membacanya dan nanti aku berikan komentar terbaikku."
Tampaknya Ana juga bersedia mensupportku.
Aku: "Ehehe, iya. Terima kasih."
Ana: "Ya."
Ana masih Online dan tidak lama kemudian dia Offline.
Semoga saja dia memiliki waktu untuk membacanya, sebenarnya aku memiliki tujuan lain padanya ....
Mungkin belum saatnya untuk mengungkapkan hal ini.
****
Beberapa hari kemudian ....
Waktu liburan hampir habis, Sari hendak kembali ke Malang.
Sebelum kembali ... dia juga berpamitan padaku.