Tak lama kemudian, kami sampai di Tempeh, di sekitar belokan dan dan lurus dikit apa pom bensin.
"Bagaimana? Jadi ngisi bensin, ka?" tanyaku memastikan.
"Jadi, deh." Ucap Raka dengan sungguh-sungguh. "Oh, ya, sas, boleh gak sih aku pinjam uangmu? Uang dari mama ceban semua~" ucap Raka dengan serius kemudian dia menoleh ke aku dengan ragu.
"Ah, boleh kok kebetulan di kantongku ada uang receh." Aku segera merapa-raba kantongku tapi takut mesin print ini bergeser. Sepertinya Raka merakasannya ....
"Ok, nanti aja kalau sampai pom." Jawab Raka dengan nada datarnya, supaya aku tidak terlalu banyak gerak.
"Um, baiklah" aku mengangguk setuju.
Kemudian saat kami di pom bensin, aku mengeluarkan uang sebanyak 20 ribu untuk membeli bensin. Kualitas paling bagus untuk bahan bakar kendaraan bermotor adalah pertamax, kami membeli itu.
