Beberapa menit kemudian ....
Setelah melewati lampu merah di jalan pelita, kami berdua tiba di depan rumah dengan selamat. Kemudian ibuku seperti biasa menyambut kedatangan kami. Tidak lupa kami berdua datang sambil mengucapkan salam. Aku segera memeluk ibu dengan sikap manjaku, aku sangat kangen pada ibu, masakan ibu, curhat dengan ibu dan segalanya tentang ibu, bahkan tentang ayah juga.
"Oh, ya, bu, ayah di mana?" tanyaku memastikan. Kupikir ini sudah siang dan biasanya ayah sudah tiba dari sawah tapi, rumah tampak sepi dan tidak ada ayah sama sekali.
"Um, ayah masih keluar sebentar nak. Dia beli bahan-bahan untuk roti." Jelas ibu dengan ekspresi santainya.
"Oh, begitu ya," jawabku dengan ekspresi biasa.
"Yah~ sejak kamu tidak ada, ibu selalu bingung mau menyuruh siapa dan mengandalkan siapa, habisnya anak ibu hanya kamu seorang." Jelas ibu dengan ekspresi sedikit keberatan.
"Hmm? Jadi begitu ya, tapi aku kan waktu itu kerja jadi tidak banyak aku membantu ibu."
