Chereads / Cold BG(boy&Girl) / Chapter 5 - 5

Chapter 5 - 5

Di kejauhan ada seorang laki-laki yang sedang mengamati Seorang mentari yang sedang menangis

"kenapa harus gue" tanya mentari dengan cairan bening yang masih mengalir

"seharusnya gue tuh benci sama dia bukannya malah sayang, Gue bodoh" Ucap mentari dengan nada agak tinggi

Yang mengamati mentari belum mengerti apa yang sedang terjadi pada gadis itu

rasanya ia ingin menghampiri gadis itu dan memberikan ruang untuk gadis itu mengeluarkan semua keluh kesahnya namun seperti nya tidak mungkin gengsi bintang terlalu besar daripada perasaannya

"Kenapa elo selalu gini tang? kenapa sikap elo selalu berubah-ubah? Kenapa tang? kenapa jawab gue BINTANG AZKA PRATAMA" Ujar mentari yang emosi sambil memukul dada bintang

***

Malam ini mentari sedang menikmati angin malam di balkon rumahnya

terpaan angin menyapu rambut nya hingga wajah nya tertutup oleh rambut

mentari sedang memikirkan dengan apa yang terjadi pada dirinya

memikirkan perasaan nya terhadap seoramg BINTANG AZKA PRATAMA, ntah perasaan apa yang sedang menyelimuti nya

"Apa perasaan itu kembali lagi" Ucap mentari dengan nada lirih nya

"Kenapa harus bintang? " tanya mentari pada dirinya

***

Saat ini bintang sedang berkutat dengan layar monitor di depannya serta berkas-berkas yang begitu menumpuk

bintang sangat konsentrasi dalam menyelesaikan tugas nya

Tapi konsentrasi bintang terpecah karna mendengar suara tangisan

suara tangisan itu berasal dari balkon

Namun bintang tak menghiraukan tangisan itu dan mulai fokus menyelesaikan tugas nya

tapi suara tangisan itu semakin terdengar di gendang telinga bintang

akhirnya bintang menghentikan dulu aktivitas nya dan segera mengecek balkon

Di balkon bintang sedang melihat mentari yang tengah meneteskan air mata

"tata kenapa" ujar bintang

Bintang berpikir seperti nya mentari sedang ada masalah karna disekolah bintang juga melihat mentari menangis

Tanpa memikirkan gengsi nya bintang menghampiri mentari

bintang mensejajarkan tubuh nya dengan tubuh mentari dan bintang menyeka air mata mentari dengan hangat

bintang tatap lekat-lekat kedua bola mata mentari

di mata itu tersirat kesedihan, wajah bintang berubah menjadi sendu melihat mentari

"Semua akan baik-baik saja" Ucap bintang begitu tulus

Hati mentari menghangat seketika mendengar perkataan bintang

"makasih" Jawab mentari seadanya

"Gue akan selalu ada di sisi lo" Ucap bintang

"Gue gak butuh janji tapi bukti" jawab mentari

"Gue udah buktiin sebisa gue, gue berusaha Ngembaliin kepercayaan lo, gue berusaha buat lo menjadi hangat, gue selalu berusaha untuk lo ta, tapi apa ta? apa lo ngerhargain usaha gue? selama ini lo masih aja bersikap dingin salah gue apa ta" tutur bintang dengen perasaannya

Mentari begitu tertegun mendengar penuturan bintang

Mentari melihat ada kekecewaan di wajah bintang

Mentari merasa bersalah atas sikap nya terhadap bintang

Namun mentari rasanya belum bisa untuk kembali seperti dulu

"Gue belum bisa" ucap mentari kemudian melangkah untuk pergi

"Gue bakal berusaha buat ngembaliin semuanya ta" ucap bintang

***

Malam ini keluarga Wijaya dan keluarga Pratama sedang berkumpul di kediaman rumah Wijaya

mereka tengah melakukan acara Makan malam bersama keluarga

Dari rumah sebelum pergi bintang sudah mengingatkan mentari untuk bersikap selayaknya seorang istri tapi mentari hanya acuh

Mentari tak menuruti ucapan bintang saat dirumah

saat ini mentari bersikap sangat acuh pada bintang ia tak melayani bintang selayaknya seorang suami

saat makan mentari tak ada niat untuk mengambilkan bintang makanan

"ta ambilkan bintang makan"Ucap Wijaya-ayah mentari

" Dia punya tangan yah, bisa kok ambil sendiri"ucap mentari ketus

Mendengar ucapan mentari barusan membuat bintang sangat malu karna saat ditanya bagaimana hubungannya dengan mentari, bintang selalu menjawab bahwa mereka sangat harmonis

Tapi apa sekarang mereka seperti musuh dalam satu atap

"Gak papa yah aku bisa ambil sendiri" Ucap bintang

"Biar mama yang ambilin nak" Ucap mama bintang

Saat sedang makan mereka saling bersenda gurau kecuali mentari

"tang kapan kita bisa nimang cucu" Ucap ayah bintang sambil senyum-senyum

Mendengar pertanyaan Pratama barusan membuat bintang dan mentari kaget

"kita masih sekolah pa"Jawab bintang

" itu tidak masalah kan bisa home schooling"Ucap mama bintang

"Betul itu mungkin dengan adanya anak kalian bisa lebih harmonis" Jawab bunda mentari

Disini mentari sangat merasa terpojok kan

ia seperti beban dalam rumah tangganya

"Cukup" Ucap mentari dengan nada tinggi

"ta" tegur bintang

"Cukup kalian semua pojokin aku, aku capek selalu disalahin seolah-olah aku ini beban dalam rumah tangga ku sendiri" Ucap mentari emosi

"Pa asal papa tau aku juga pengen punya anak tapi bukan sekarang waktunya aku ini juga wanita normal" Ucap mentari meneteskan air mata

"Buat mama dan bunda stop pojokin aku, kalian mikir gak sih perasaan aku gimana, kalian seorang wanita pasti kalian tau kan rasanya, udah cukup aku udah capek dengan pernikahan ini" ucap mentari menangis

"Stop yah, papa jangan belain bunda atau mama, Kalian pikir selama ini aku bahagia? jawabannya enggak, aku ngelakuin ini semua demi ayah sama bunda, aku rela kehilangan kebebasan aku demi menikah dengan seorang pengkhianat, aku udah gak kuat selama 1 tahun ini aku bertahan untuk pernikahan ini, Aku mau CERAI"ucap mentari menatap mereka semua

Plakkk

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi mulus mentari

Bukan orang tua mentari ataupun mertuanya yang menampar nya

Tapi bintang suaminya sendiri

"Cukup ta, elo boleh benci sama gue, tapi jangan pernah elo ngebentak orang tua gue" Ucap bintang emosi

Mentari memegang pipi nya yang terasa perih

"Jadi ini maksud pembuktian hah? ternyata elo gak pernah berubah tang elo selalu sama, tekad gue untuk pisah sama lo semakin didepan mata" Ucap mentari tak kalah emosi

"Selama ini gue sabar ngadepin sikap lo, gue tahan emosi gue, gue buang ego gue ta, tapi semakin hari lo semakin menjadi, kalo ditanya capek gue yang lebih capek ta" Ucap bintang sambil menunjuk wajah mentari

"Ternyata ketauan kan sifat asli seorang BIBTANG AZKA PRATAMA, Seorang yang selalu dibangga-banggain tapi Kasar sama perempuan, kalo elo juga capek yaudah gue sama kita akhiri aja drama ini, gue juga pengen hidup bebas" Ucap mentari

Tiba-tiba bintang merasa bersalah atas apa yang dilakukan nya kepada mentari

"ta gue minta maaf, gue salah gak seharusnya gue lakuin itu ke lo, kita gak bisa akhiri semua ini ta, kita harus lanjutin ta ini amanah gue gak mau ngelanggar semua nya" Ucap bintang penuh penyesalan dengan tatapan sendu nya