Salsa sudah berada tepat di depan rumah Mesya dan David.
Namun wanita itu masih berdiri tegap dengan mata melihat keaeah secarik kertas. Guna mencocokkan alamat yang ada di dalam kertas pemberian dari Mesya.
"Ya, tidak salah lagi, memeng ini rumahnya!" ujar Salsa dengan penuh yakin.
Kemudian dia mengetuk pintu rumahnya. Berharap agar Mesya atau David segera membukanya.
Tok! Tok! Tok!
"Permisi!"
Tok! Tok! Tok!
"Permisi! Mesya! David!" panggilnya.
Akan tetapi tak ada jawaban dari si Pemilik rumah.
"Apa jangan-jangan mereka itu sudah pindah rumah, ya?" gumam Salsa.
"Ah, coba ketuk sekali lagi, ah!"
Dia mengetuk pintu itu lagi sambil berseru memanggil David dan Mesya.
Tak lama terdengar suara lemah menyahuti panggilan dari Salsa.
"Iya ... sebentar ...."
Kemudian dengan langkah gontai Mesya membukakan pintunya.
Ceklek!
"Kak Salsa?"