Lizzy masih berada di dalam taman rahasia itu.
Dia terjebak dan tidak bisa keluar
"Bagaiamana ini?" Lizzy mencoba mendorong pintu yang ada di hadapannya itu.
Meski pintunya terlihat sangat reot dan berkarat, nyatanya pintu itu begitu kuat dan dia tidak bisa membukanya.
"Kenapa pintu jelek ini tidak bisa terbuka?" Lizzy terus menggebrak-gebrakkan tangan ke sisi pintu, tapi tidak berhasil juga.
"Ah, bagaiamana ini? Aku tidak bisa keluar?" gumam Lizzy dengan tait yang panik.
"Ponselku?" Lizzy meraba kantung pakaiannya untuk mencari ponsel tapi dia tak menemukan apapaun.
"Astaga! Ponselku masih berada di kamar? Lizzy kenapa kamu bodoh?!" Lizzy menepuk-nepuk keningnya sendiri karena gemas dengan kecerobohannya. Sekarang dia tidak tahu harus berbuat apa lagi agar bisa keluar dari tempat ini.
"Harusnya tadi aku membawanya! Tetapi malah ketinggalan!"
"Aduh, bagaiamana ini? Aku tidak bisa menghubungi, Kak Artur!" Lizzy benar-benar semakin panik.