Setelah lama mengobrol bersama dengan Salsa, Mesya dan David pun meninggalkan kedai itu.
Di perjalanan pulang Mesya dan David pun saling mengobrol.
"Mesya, hari ini kamu terlihat sangat bahagia?" tanya David.
"Tentu saja aku sangat bahagia, Kak! Aku merasa seperti mimpi bisa bertemu dengan, Kak Salsa," ujar Mesya.
David turut turut bahagia mendengarnya. Ini senyuman yang selalu ia tunggu. Sudah lama Mesya tidak tersenyum setulus ini.
David tahu jika selama ini Mesya selalu menutupi kesedihannya dengan sebuah senyuman.
"Aku senang melihatmu bahagia seperti ini, sekarang apa impianmu yang belum terwujud?" tanya David.
"Em ... apa ya?" Mesya bertopang dagu. Dia terlihat bingung.
"Mungkin kamu masih ada harapan lain?" tanya David.
"Iya, Kak. Tapi ...."
"Tapi, apa?"
"Tapi, kalau aku jujur akan harapanku itu, apa Kak David, tidak akan marah?" tanya Mesya.
"Marah? Marah kenapa? Ayo katakan saja," ujar David.