Risa tengah mengemasi barang-barangnya. Dia hendak meninggalkan rumah ini untuk sementara waktu.
Kejadian kemarin membuat Risa merasa ketakutan. Dan tidak nyaman untuk tetap tinggal di rumah itu.
Walau dia yakin jika orang yang telah ia tabrak kemarin sudah mati, tetapi Risa masih tetep takut kalau ada yang melihatnya dan mencatat nomor plat mobilnya.
Setidaknya dia sudah berusaha menangkal segala kemungkinan buruk.
Selesai mengemasi barang-barangnya, Risa langsung mendorong koper itu keluar rumah. Lalu ia memasukkannya ke dalam mobil.
"Kenapa sih, membunuh wanita itu sulit sekali?" ujaranya dengan raut wajah yang kesal.
"Padahal keberhasilanku sudah ada di depan mata! Tapi malah ada pahlawan kesiangan yang menyelamatkan, Wanita Jalang, itu!"
"Aku harap, pria yang sok baik hati itu sudah mati saat itu juga!"
"Yah, memang sudah mati, 'kan? Aku yakin dia sudah mati! Lagi pula mana mungkin dia masih hidup dalam keadaan luka separah itu!"