Mobil yang tengah dikendarai oleh Risa berhenti tepat di depan gerbang kediaman keluarga Davies.
Risa masih terdiam, mematung, tapi netranya terus mengedar untuk melihat keadaan sekitar. Setelah di rasa sepi, Risa mulai menuruni mobilnya.
Dia berani mendatang rumah keluarga Davies karena Risa sudah tahu jika rumah ini tak memiliki satu pun Petugas Keamanan. Yang artinya dia bisa keluar-masuk, sesuka hati.
Tentunya sebelum datang ke rumah ini, Risa juga sudah mencari tahu terlebih dahulu.
Dengan menginterogasi salah seorang Asisten Rumah Tangga, yang kebetulan hanya bekerja saat siang hari di rumah ini. Sehingga Risa menjadi paham peta, dan letak-letak dalam rumah ini.
Dengan cara mengendap-endap Risa memasuki gerbang, anehnya gerbang rumah itu juga tidak di kunci, bahkan masih terbuka sedikit.
"Wah, sepertinya alam semesta juga mendukungku untuk membunuh, wanita itu," gumam Risa sambil menyeringai.