Pukul 06:30, Arthur memasuki sekolah, dan tak sengaja dia berpapasan dengan Romi.
Bertemu dengan Arthur bagi Romi adalah musibah.
Romi segera mempercepat langkah kakinya, 'Ah sial, kenapa aku harus bertemu dengannya sih!' batin Romi.
Arthur berseru, "Hey, si Kacamata!"
Romi pun menghentikan langkah kakinya.
"Iya, Pak," sahut Romi dengan suara bergetar.
"Kau, mau pergi kemana?" tanya Arthur dengan nada sedikit mengintimidasi.
"Sa-saya mau pergi ke kelas, Pak," jawab Romi. Melihat Romi seperti melihat ada mainkan baru bagi Arthur.
"Romi, ayo ikut saya," ajak Arthur.
"Maaf, Pak! Sa-sa-saya, buru-buru!" jawab Romi terbata-bata, setelah itu Romi berlari dengan cepat meninggalkan Arthur.
Arthur menggelengkan kepala seraya berdecak heran.
"Dasar, Bocah Aneh!" cerca Arthur.
Arthur melanjutkan langkahnya dan tiba-tiba dia dikejutkan oleh seseorang yang menepuk pundaknya.
"Arthur,"
Dia menoleh, "Eh hay, Celine!" ucap Arthur seraya tersenyum.