"Bu Celine, jujur saja, tidak usah malu, dan kata-kata indah itu juga untuk saya, 'kan?" tanya Arthur.
Celine pun menundukkan kepalanya sesaat. Gadis itu tersipu malu.
Tebakan Arthur itu memang benar, dan gambar seketsa serta kata-kata indah itu memang untuk Arthur.
"Ayolah, Bu Celine, mengaku saja," paksa Arthur dengan suara pelan.
Karna Arthur memaksa akhirnya Celine mengakuinya, lagi pula tidak mungkin jika dia memendam perasaan terhadap Arthur selamanya.
Pasti suatu saat nanti Arthur akan mengetahuinya.
Dengan wajah menunduk dan kedua mata tak berani memandang Arthur, Celine pun membenarkan tebakan Arthur.
"Iya, Pak Arthur, gambar itu memang gambar wajah, Anda, dan tulisan itu memang untuk, Anda," jawab Celine.
"Wah, benar-benar, tak disangka, Bu Celine, itu sangat pandai melukis dan merangkai kata, harusnya Bu Celine, itu menjadi Guru Seni atau Guru Bahasa di sekolah ini," puji Arthur.