"Iya, keluargamu akan menjadikanku sebagai tumbal! Aku mohon tolong aku, Kak Satria!" tukas Lizzy sambil memegang lengan tangan Satria dengan erat.
"Tapi bagaimana caranya?" Satria turut panik, dia tidak tahu harus berbuat apa?
Dia tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Lalu dia teringat para gadis kecil yang dibunuh dan diambil hatinya untuk persembahan oleh sang ayah.
Tentu saja Satria tak rela akan hal itu.
Lizzy gadis manis bermata biru dan rambut pirang, wajahnya begitu polos, tengah ketakutan menunggu nasib. Satria memeluk Lizzy.
"Lizzy, jangan takut, aku yakin jika Ayahku itu sedang berbohon," ujar Satria kepada Lizzy.
"Tapi dia itu akan membunuhku, Kak!"
"Sstt... jangan berisik, dan percayalah jika kau baik-baik saja,"
"Bagaiamana aku bisa tenang, mereka akan membunuhku, kedua orang tuaku juga tak bisa menolongku, aku akan mati," gadis kecil itu mulai putus asa.