Keberadaan Satria adalah sebuah kebetulan yang sangat di nantikan oleh Mesya, dengan begini dia bisa mencari perhatian kepada Satria.
Mesya sudah tahu jika Satria juga mulai tertarik kepadanya. Bahkan berkali-kali Mesya memergoki Satria yang berusaha mencuri perhatian kepadanya.
Mesya selalu memasang senyuman manisnya saat kedua matanya berpapasan dengan mata Satria. Dia ingin membuat Satria semakin tertarik kepadanya.
"Dia itu benar-benar sangat menyebalkan, Mesya, kalau aku bisa memilih aku lebih setuju jika kau bersama dengan Kak David, dari pada harus dengan pria congkak seperti, Satria," rutuk Romi dengan bibir yang cemberut. Tapi bicaranya dengan suara yang pelan. Tentu saja dia tidak mau kalau sampai Satria mendengarnya.
Dia masih kesal dengan sikap Satria tadi, bahkan dia tak mau menyambut sapaannya dan menganganggap Romi tidak ada.
Perlahan Mesya berbisik di telinga Romi.